12 Februari, 2015

Melihat Mereka, Aku perlu Bersyukur lagi... ♥

Bunga ini Indah ya, bersyukur ada tumbuhan ini menghiasi sekeliling kita ^.^ ♥

        Ibu setengah baya yang kulihat sedari tadi hanya berjalan membungkuk memunguti sampah - botol bekas minuman dan benda kecil lainnya yang ia kantongi satu persatu kedalam plastik berukuran besar. Dengan sangat telaten, pinggiran halaman kota yang tadi aku perhatikan kotor dan banyak sampah kini menjadi bersih dan jauh dari benda-benda tersebut. Itu karena seorang Ibu tua tadi yang memanfaatkan keadaannya dengan bekerja mencari sampah dan mengumpulkannya pada Agen sampah/botol bekas untuk di daur ulang dan dikemas menjadi uang.



           Selama ini Aku yang terlalu banyak mengeluh pada nasib hidup ku, pada keadaan finansial ku, pada masa depan ku yang seperti apa, tiba-tiba Aku sering dihadapkan pada masalah serupa yang sering Aku temui pagi dan siang hari. Terbayangkan kalian saat menemui mereka semua "melewati jalanan berteman panas, dingin dan cuaca lainnya? Mungkin kalian lebih banyak atau jarang bahkan tidak pernah kah sekalipun membulatkan mata dan menerawang kehidupan mereka semua bagaimana. Aku sering bertanya sendiri dan menjawab sendiri saat Aku terduduk diam dan memandang segelintir orang lain yang lebih mampu dari mereka tadi - "Mengapa masih banyak saja perbedaan seperti ini? Apakah alasan Malas - langka lapangan kerja - keterbatasan fisik atau apa?"


          
          Mereka berjalan mendatangi rumah-rumah, toko, warung dan kadang berhenti melepas lelah sesuka mereka dimanapun - sekedar meminta belas kasih dengan rupiah untuk mencukupi kebutuhan mereka. Anak nya yang masih dalam gendongan, Istrinya yang menuntun suaminya karena buta/cacat kakinya, atau tak bisa berbicara, belum lagi Sepasang Orang tua berumur lansia berjalan tanpa alas kaki - pakaian nya sudah kumal apek dan selayaknya mereka perlu hidup santai dirumah saja diurusi oleh anak atau cucunya. 

"Assalamu'alaikum", salam mereka suara parau sambil menunjukkan ember kecil yang terisi uang seribu, dua ribu rupiah. 

"Wa'alaikumsalam", jawabku tersenyum layu sambil memasukkan uang kedalam ember tersebut - semoga bisa membantu mereka untuk makan dan minum hari ini. 

Mereka berlalu, dan Aku merintih pilu dalam hati berkali-kali. 
"Ya Tuhan, Aku bersyukur masih dalam level hidup seperti ini, masih lengkap dengan saudara dan kedua orangtuaku" - Engkau Maha kaya dan Agung, seluas-luasnya harta yang ada didunia fana ini akan lenyap juga kembali Pada-Mu semuanya, Aku hanya secuil debu dan tiada bandingnya dengan apapun. Terimakasih Ya Rabb, Engkau masih memberiku nikmat hingga detik ini - Maafkan Aku selalu meminta belas kasih mu yang lainnya dan Ampuni kesalahan Kami, Orangtua dan Saudara-saudara kami.

Semoga Apa yang Kita temui hari ini menjadi cerminan diri buat Aku-Kamu-Kita semua, selalu mengucap syukur pada-Mu Pemberi rezeki-nikmat dan hidup seluas ini

"Bersyukur lebih Indah saat Kita bisa menatap 
diri kita ini siapa" 

Tidak ada komentar: